CERPEN
“mbak…. mbak….” panggil ibu
tersebut.
“ iya ibu ada yang bisa saya
bantu?” tanya pramugari.
“tolong carikan bangku lain,
saya tidak ingin satu bangku dengan orang ini” kata ibu itu bernada sinis.
“memang ada masalah apa bu?”
tanya pramugari dengan lembut.
“Masalahnya disamping saya
itu berkulit hitam dan berambut kribo. Saya tidak mau mbak.” kata ibu itu
sambil berkocak pinggang.
“tetapi maaf bu, sepertinya
tidak ada lagi bangku kosong untuk ibu?” kata pramugari.
“tetapi saya tetap tidak mau
satu bangku dengan orang ini!!!!” kata ibu itu senada membentak.
“mohon maaf bu, mau tidak mau
anda tetap duduk disini, karena bangku tidak ada yang kosong” kata pramugari.
Akhirnya ibu itupun tetap
duduk disitu meskipun dengan perasaan marah dan tidak nyaman.
*****
Beberapa waktu ia lewati
dengan keadaan yang tidak dia inginkan. Akhirnya beberapa saat kemudian ada
intruksi dari pramugri bahwa pesawat sebentar lagi akan mendarat.
“ yes, akhirnya mendarat
juga, aku sudah tidak betah berlama-lama duduk disini” kata ibu itu berbicara
sendiri.
*****
Sesampainya di kota Roma ibu
berkulit putih itu menglami kecelakaan. Ia terserempet mobil dilokasi bandara
tempat ia turun. Ibu itu tergeletak dipinggir jalan, tidak ada yang
menghiraukannya. Si kulit hitam melihat dengan tidak tega, kemudian ia segera
menolong ibu berkulit putih tersebut, ia
segera menelepon ambulan dan tak lama kemudian ia dibawa ke rumah sakit
terkenal di Roma. Sikulit hitam mnunggu ibu itu sampai beberapa hari, namun ibu
itu belum kunjung sadar. Kepanikan mulai menggelisahkan si kulit hitam “
bagaimana kalau terjadi apa-apa dengan ibu ini?” gumam si kulit hitam.
Beberapa saat kemudian
sikulit hitam masuk kedalam ruangan ibu itu dirawat, tak disangka dia sadar
dari kritis.
Sikulit hitam :” ibu, ibu
sudah sadar? Apa yang ibu rasakan? Ibu
baik kan?”
Ibu kulit putih : “ apa yang
terjadi? Kenapa aku berada disini? Dan kamu?”
Sikulit putih :” ibu, tenang
dulu bu, satu minggu yang lalu ibu mengalami kecelakaan di Bandara dan kondisi
ibu kritis, saya kesulitan menghubungi keluarga ibu, masalah biaya ibu tidak
usah memikirkan yang penting ibu sudah sadar dan semoga cepat sehat kembali”
Ibu kulit putih :” begitu
muliakah dirimu? Terimaksih ya atas semua ini, maafkan aku yang pernah
menyakiti hatimu waktu di pesawat kemarin.”
Sikulit hitam :” tidak
apa-apa bu, semua ini sudah rencana
Allah “.
Ibu kulit putih :”
terimakasih ya….”
Akhirnya merekapun semakin
melengkapi kelebihan dan kekurangan pada diri masing-masing. Sehingga menjadi
hubungan silaturahim yang kuat.
*****
======================
Nah, teman-teman sedikit
pesan dari saya. Semua yang terajadi pada diri kita erat kaitannya dengan orang
lain. Seperti takdir Allah bahwa kita adalah makhluk social, tidak bisa hidup
tanpa manusia lain, jagalah “Habluminannas”
insyaAllah hidup kita akan bahagia.
Karena pada prinsipnya kita adalah “satu” semakin menyatu semakin
bersatu membangun kekuatan ukhuwah. Semoga bermanfaat ya….
======================
“Semangat untuk saling MENGHARGAI”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar